Laman

Selasa, 31 Desember 2013

Bangunan Hemat Energi

Bangunan hemat energi merupakan bangunan yang meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik. Atau bisa dibilang sebisa mungkin memaksimalkan energi alam di sekitar lokasi bangunan.

Untuk di Indonesia sendiri bangunan hemat energi masih sangat sedikit. Mengingat di Indonesia biaya listrik masih terbilang murah atau tidak begitu mahal. Berikut beberapa contoh bangunan henat energi yang sudah ada di Indonesia:

1.    Kampung Naga


Terletak di Tasikmalaya, bangunan ini dijadikan percontohan sertifikasi desain arsitektur bangunan hijau dan hemat energi Indonesia oleh Green Building Council of Indonesia (GBCI).  
Rumah rumah ini beratapkan ijuk dengan struktur bangunan dari bambu. Desain arsitektur dan interiornya tertata rapi dan apik sehingga udara dan cahaya tersirkulasi dengan baik. Hal itu membuat masyarakatnya tidak lagi membutuhkan penerangan listrik. Selain hemat energi, bangunan di Kampung Naga ini juga tahan gempa besar. Terbukti saat terjadi gempa Tasikmalaya pada tahun 2009 lalu, semua bangunan masih berdiri tegak tanpa rusak sedikitpun.


2.    New Media Tower Universitas Multimedia Nusantara

Gedung yang berlokasi dia Jl. Scientia Boulevard, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten tersebut mendapat penghargaan dalam ajang Penghargaan Efisiensi Energi Nasional atau yang disingkat PEEN yang diberikan oleh Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo dan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana.  
Gedung Neew Media Tower tersebut dirancang sebagai gedung hemat energi dengan menerapkan berbagai teknologi yang memungkinkan untuk melakukan penghematan energi dengan memanfaatkan udara alami semaksimal mungkin tanpa mengurangi kenyamanan. Misalnya dengan penggunaan teknologi double skin yang terbuat dari plat alumunium berlubang, memungkinkan untuk mengontrol intensitas cahaya dan panas yang masuk kedalam ruangan sehingga ruangan cukup dingin dan terang. Sehingga mengurangi pemakaian AC. Lubang lubang tadi juga berfungsi untuk sirkulasi udara. Selain itu, gedung tersebut juga memaksimalkan konservasi air dengan mendaur ulang air limbah untuk digunakan kembali dan menangkap air hujan sehingga tidak terbuang.


Sources :

Kamis, 07 November 2013

[Catatan] Pend. Pancasila

I. Landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila
   a. Landasan Historis
       18 - 08 - 1945 oleh PPKI
   b. Landasan Kultural
       Unsur budaya ada 7, salah satunya adalah Bahasa. Bahasa Indonesia di adaptasi dari bahasa melayu. 28 Oktober (Sumpah Pemuda) dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
   c. Landasan Yuridis (Peraturan Tertulis)
       - Eksekutif (Presiden) : Menjalankan per UUan
       - Legistatif (DPR)       : Membuat / merumuskan UU
       - Yudikatif (MA/MK) : Mengawasi
                                           Mengangkat hakim agung
                                           Menguji materi per UUan dan bertanggung jawab atas masalah pemilu
   d. Landasan Filosofis (Pemikiran)
       Pancasila sebagai dasar pemikiran bangsa

II. Tujuan Pendidikan Pancasila
     - Beragama
     - Beradab
     - Membela persatuan

Teori Arsitektur

Tahapan Perancangan Arsitektur (secara umum) :
1. PROGRAMMING (Pemrograman)
    Pengumpulan data dan informasi
2. PLANNING (Perencanaan)
    Pengelompokkan data berdasarkan kelompok standar untuk dicari pemecahan masalahnya.
3. DESIGN (Perancangan)
    Menyatukan hasil perencanaan menjadi sebuah kesatuan gambar

Perancangan Arsitektur berdasarkan Jasa Profesi Arsitek :
1. SCEMATIC DESIGN (Perancangan Skematik)
    - Arsitek melakukan pemrograman dan penelitian
    - Arsitek membuat usul - usul bersifat penjelajahan untuk mendapat lebih banyak informasi klien
2. DESIGN DEVELOPMENT (Pengembangan Rancangan)
    - Pemecahan masalah agar bangunan berfungsi dengan baik
    - Membuat skema terperinci secara menyeluruh
3. CONSTRUCTION DOCUMENT (Dokumen Konstruksi)
    - Persiapan ke arah konstruksi


Source : Dharma, Agus, Teori Arsitektur 3, Penerbit Gunadarma

KAYU

     Kayu adalah bahan bangunan yang selain banyak digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan dan alat - alat rumah tangga, juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lainnya. Jenis kayu yang banyak diperdagangkan, dibagi atas beberapa kelas yang diantaranya adalah :

- KELAS I, untuk konstruksi berat, tidak terlindung, terkena tanah lembab.
  Contoh : Kayu jati, sonokeling, belian.
- KELAS II, untuk konstruksi berat, tidak terlindung, tidak terkena tanah lembab (biasa digunakan untuk kusen).
  Contoh : Kayu rosamala, merawan.
- KELAS III, untuk konstruksi berat yang terlindung.
  Contoh : Kayu kamper, keruwing, jamuju, mahoni.
- KELAS IV, untuk konstruksi ringan yang terlindung (di dalam rumah), misalnya furniture.
  Contoh : Kayu meranti, suren, nangka.
- KELAS V, untuk konstruksi ringan bersifat sementara / darurat, jenis kayu ini yang paling jelek. Misalnya untuk peti kemas.
  Contoh : Kayu - kayu lunak dengan kekuatan dibawah kayu KELAS IV.

Berikut merupakan beberapa jenis cacat kayu :
1. Mata kayu (lubang hitam di batang kayu). Semakin besar cabang kayu semakin mengurangi kekuatan kayu
2. Retak / pecah
3. Lubang serangga akibat semut / rayap
4. Water mark
5. Jamur, menyebabkan kayu rapuh (biasanya pada kayu pinus, karet) warna berubah.
6. Pecah busur dan pecah gelang, menyebabkan kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser kayu menurun.
7. Lubang gerak dan lubang cacing laut. Pada umumnya menyerang kayu yang baru ditebang dan pada kayu yang masih tegak berdiri.

Keuntungan pemakaian kayu pada bangunan:
~ Mudah didapat, relatif murah dibanding bahan bangunan lain
~ Mudah dikerjakan tanpa alat berat / khusus
~ Bentuk indah alami, sehingga serat - seratnya sering diekspose
~ Merupakan isolasi panas
~ Isolasi listrik, tidak menghantarkan listrik
~ Tahan zat kimia
~ Ringan
~ Dapat didaur ulang
~ Serbaguna dapat digunakan dikeseluruhan bangunan

Meskipun memliki banyak keuntungan, namun penggunaan bahan bangunan kayu juga memiliki beberapa kerugian :
~ Mudah terbakar
~ Kekuatan dan keawetan kayu tergantung jenis dan umur pohon
~ Cepat rusak karena pengaruh alam
~ Dapat dimakan rayap / kumbang
~ Dapat berubah bentuk, memuai dan menyusut tergantung kadar air
~ Kekuatan kayu tidak seragam

Berikut cara pengawetan pada kayu :
- Dengan sistem pengeringan (dioven / dijemur)
- Dimeni / lapis menahan kekuatan, anti rayap

Balok

   Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen - elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom - kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom - kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan kolom yang bersifat kaku dan tidak mudah berubah bentuk. Pola gaya yang tidak seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau refleksi yang harus ditahan oleh kekuatan internal material.

Beberapa jenis balok antara lain :
> Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung - ujungnya, dengan satu ujung bebas beritasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi, pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
> Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap.
> Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom tumpuannya.
> Balok dengan ujung - ujung tetap (dikaitkan kuat) menahan translasi dan rotasi 
> Bentangan teruspensi adalah balok sederhana yang dipotong oleh teritisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol
> Balok kontinu memanjang secara menerus dengan panjang dan beban yang sama

Selain itu balok juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu :
- Balok Kayu 
     Balok kayu menopang papan atau dek struktural. Balok dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.

- Balok Baja
     Balok baja menopang dek baja atau papan benton pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk (grider), kolom, atau dinding penopang beban

- Balok Beton
     Balok beton yang dicor ditempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya

Minggu, 27 Oktober 2013

[Makalah] Prinsip - Prinsip Ilmu Ekologi dalam Perancangan

a. Pengertian Ekologi dan Prinsip - Prinsip Ekologi
    Istilah Ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Enerst Haeckel, seorang ahli biologi bangsa Jerman. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu / telaah. Oleh karena itu ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) makhluk hidup. 
    Prinsip - prinsip ekologi merupakan prinsip - prinsip yang terkandung dalam ekologi. Dan prinsip - prinsip inilah yang akan menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup.

b. Prinsip - Prinsip yang Terkandung dalam Ekologi
    Prinsip Ekologi ada 14, antara lain :
1. Semua energi yang memasuki sebuah organisme (jasad hidup), populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul - betul cermat.
3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber lain.
4. Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaan sumber itu sudah cukup tinggi, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke satu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini, takkan ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaan sumber alam yang melampaui batas maksimum bahkan akan mempunyai pengaruh yang merusak karena kesan peracunan. Ini adalah prinsip penjenuhan. Untuk banyak fenomena sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya dan ada pula sumber alam yang tidak mempunyai daya rangsang pengunaan lebih lanjut.
6. Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berjasil mengalahkan saingannya itu.
7. Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
8. Bahwa sebuah habitat (lingkungan hidup) itu dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal itu bergantung pada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
9. Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya.
10. Perbandingan (rasio) antara biomasa dengan produktivitas (B/P) naik dalam perjalanan waktu pada lingkungan yang stabil hingga mencapai sebuah asimtot.
11. Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).
12. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan.
13. Lingkungan yang secara fisik stabil memungkinkan berlakunya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap (dewasa), yang kemudian dapat menggalakkan kestabilan kepada populasi.
14. Derajat pola keteraturan naik turun populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.

     Berikut prinsip-prinsip ekologi yang berpengruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving Architecture and Ecology - A theoritical Perspective). Adapun prinsip-prinsip ekologi tersebut antara lain :
a. Flutuation
Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Bangunan seharusnya mencerminkan hubungan proses alami yang terjadi di lokasi dan lebih dari pada itu membiarkan suatu proses dianggap sebagai proses dan bukan sebagai penyajian dari proses, lebihnya lagi akan berhasil dalam menghubungkan orang-orang dengan kenyataan pada lokasi tersebut.

b. Stratification
Prinsip stratifikasi menyatakan bahwa organisasi bangunan seharusnya muncul keluar dari interaksi perbedaan bagian-bagian dan tingkat-tingkat. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.

c. Interdependence (saling ketergantungan)
Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan.
Eko arsitektur menonjolkan arsitektur yang berkualitas tinggi meskipun kualitas di bidang arsitektur sulit diukur dan ditentukan, takada garis batas yang jelas antara arsitektur yang bermutu tinggi dan arsitektur yang biasa saja. Fenomena yang ada adalah kualitas arsitektur yang hanya memperhatikan bentuk dan konstruksi gedung dan cenderung kurang memperhatikan kualitas hidup dan keinginan pemakainya, padahal mereka adalah tokoh utama yang jelas.

     Pada perkembangannya ekoarsitektur disebut juga dengan istilah greenarchitecture (arsitektur hijau) mengingat subyek arsitektur dan konteks lingkungannya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari hasil arsitektur dan lingkungannya. Dalam perspektif lebih luas, lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan global alami yang meliputi unsur bumi, udara, air, dan energi yang perlu dilestarikan. Ekoarsitektur atau arsitektur hijau ini dapat disebut juga sebagai arsitektur hemat energi yaitu salah satu tipologi arsitektur yang ber-orientasi pada konservasi lingkungan global alami.

Sources :
http://umnuu.blogspot.com/2012/12/makalah-iad-prinsip-ekologi.html
http://sigitwijionoarchitects.blogspot.com/2012/04/arsitektur-ekologi-eco-architecture.html

Sabtu, 05 Oktober 2013

Korean Poem 2

있잖아요
이건 정말 비밀인데요
당신이 아직도 보고싶어요
아직도 당싱 전화번호를 기억하고
당신의 버릇도
당신의 습관도
당신의 말투도
생생히 기억해요
이런 나는 어쩌면 좋을까요.

You know...
This is really a secret but
I still miss you
I still remember your phone number
Your habits...
Your ways (sorta the same as habits)
The way you talk too
I remember everything so clearly
What am I going to do with myself?

Today's Quote

Always dream and shoot higher than you know you can do. Do not bother just to be better than your contemporaries or predecessors. Try to be better than yourself.
William Faulkner

Arsitektur Berwawasan Lingkungan


a.     Pengertian
Arsitektur  merupakan ilmu dan seni perancangan lingkungan binaan. Arsitektur melingkupi arsitektur makro (perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lanskap, dll), dan arsitektur mikro (perancangan bangunan, interior, perabot, dll). Sedangkan lingkungan merupakan seluruh alam yang mencakup semua yang terdapat didalamnya seperti sumber daya alam, flora dan fauna, yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Jadi arsitek berwawasan lingkungan merupakan pembangunan berwawasan lingkungan yang memanfaatkan segala potensi yang ada disekitar lingkungan tersebut, namun masih dalam batasan yang juga memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak rusak dan tetap terjaga keseimbangannya.

b.     Tujuan
Bangunan Berwawasan lingkungan
adalah bangunan yang tanggap terhadap lingkungan dimana bangunan itu didirikan. Berikut beberapa tujuan prioritas dalam mendirikan bangunan yang berwawasan lingkungan :
1.      Sebagai contoh atau panutan bagi masyarakat secara umum bahwa betapa pentingnya kita melakukan studi lingkungan terlebih dahulu sebelum bangunan didirikan
2.      Memberikan arahan kepada masyarakat tentang wujud serta bentuk bangunan yang sesuai dengan lingkungan serta budaya sekitar
3.      Memberikan contoh bagaimana perletakan tapak bangunan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap lingkungan
4.      Menyadarkan para arsitek untuk mulai memikirkan perancangan dan perencanaan yang ramah lingkungan, hemat sumber daya dan energi, dan memiliki keseimbangan dan keterikatan dengan lingkungan sekitarnya.

c.     Cara Membangun Bangunan Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
1.      Orientasi bangunan yang harus diperhatikan, arah wajah bangunan yang mengarah ke Timur – Barat, Selatan – Utara, agar mendapatkan cahaya matahari yang tepat serta sirkulasi yang baik.
2.      Menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan
3.      Meminimalkan penggunaan sumber daya tak terbaharui, dan beralih ke penggunaan sumber daya terbaharui.
4.      Menggunakan pengolahan limbah – limbah dan dapat dimanfaatkan, sistem daur ulang.


d.     Material ramah lingkungan
Material bangunan yang termasuk ramah lingkungan mempunyai kriteria sebagai berikut :
1.      Mudah terurai secara alami
2.      Dapat diperbaharui dalam waktu jangka pendek
3.      Tidak mengandung bahan kimia yang beracun
4.      Material alami seperti bata, kayu, tanah, dan lain – lain


Sources:


http://pradieta-pelestarianlingkunganhidup.blogspot.com/2011/04/pengertian-lingkungan-lingkungan-hidup.html
http://belibismapalasta.blogspot.com/2013/06/arsitektur-lingkungan.html





Kamis, 11 Juli 2013

Korean Poem

。。。★★   ★★━ 별을좋아하는사람은 。。。
。。★∴∴★ ★∴∴★ 꿈이많고 。。。。。。。。
。★∴∴∴∴★∴∴∴∴★ 비를좋아하는사람은 。。
。★∴∴∴∴∴∴∴∴∴★ 슬픈추억이많고 。。。。
。。★∴∴∴∴∴∴∴★ 눈을좋아하는사람은 。。。
。。。★∴∴∴∴∴★ 순수하고 。。。。。。。。。
。。。。★∴∴∴★ 꽃을좋아하는사람은 。。。。。
。。。。。★∴★ 아름답고 。。。。。。。。。。。
。。。。。。★ 이모든것을좋아하는사람은 。。。。
。。。。。。。。지금사랑을하고있다  。。。。。。


A person who loves stars 
Has many dreams
 
A person who loves rain
 
Has many sad memories
 
A person who loves snow
 
Is pure
 
A person who loves flowers
 
Is lovely
 
A person who loves all of these things
 
Is in love right now



[IBD] CINTA KASIH

> Cinta Kasih

Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :

      Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang  ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.


      Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.

      Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.

      Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.



      Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.

      Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.


>Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, taman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.

Selain itu menurut luasnya sudut pandang keindahan dapat dibedakan atas:
1. Keindahan dalam arti luas.
The Liang Gie menjelaskan bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.. Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :
  • keindahan seni
  • keindahan alam
  • keindahan moral
  • keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda – benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.

>Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi manusia. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Contoh penderitaan :
  • Pemutusan hak kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.
  • Kehilangan orang tua
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
  • Kemiskinan
Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugasmasing",tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata " makan ga makan yang penting kumpul".

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
a) kota – kota besar

b) anak-anak muda usia

c) wanita

d) orang yang tidak beragama

e) orang yang terlalu mengejar materi


>Tanggung jawab
1. Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Macam-macam Tanggung Jawab

a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Manusia dituntut untuk memenuhi kewajibannya sendiri agar dapat memecahkan masalah-masalahnya sendiri.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, anak-anak, dan orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga, misalnya seorang ayah bertanggung jawab mencari nafkah untuk keluarga.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Misalnya dalam suatu daerah, seseorang ikut serta dalam susunan RT. Maka ia harus dapat menjaga amanah dari warga setempat.

d. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.Misalnya bila melanggar aturan lalu lintas, maka harus berurusan dengan pihak polisi lalu lintas.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam kitab suci. Sanksi dari pelanggaran hukum-hukum Tuhan diberikan langsung oleh Tuhan.

>Harapan
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan, yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup. Terkait dengan kebutuhan manusia tersebut, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam atau disebut juga lima harapan manusia, yaitu :

1)      Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2)      Harapan untuk memperoleh keamanan
3)      Hak untuk mencintai dan dicintai
4)      Harapan diterima lingkungan
5)      Harapan memperoleh perwujudan cita-cita

Dalam mencukupi kebutuhan kodrat mau pun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain.

>Keadilan
Pengertian Keadilan
Adalah kesimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Menurut Aristoteles  keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Ciri-ciri nilai keadilan :
1.    tidak memihak
2.    sama hak
3.    sah menurut hukum
4.    layak dan wajar
5.    benar secara moral

>Pandangan hidup

Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
  • Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
  • Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
  • Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
  • Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
  • Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.


>Kegelisahan

Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya. Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya keadaan jiwa disaat manusia terancam.
Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1.   Ketidakmampuan seorang dalamenghadapi kenyataan hidup
2.   Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3.   Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4.   Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5.   Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6.   Karena sedang menunggu sesuatu.
7.   Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan masyarakat sekitarnya.

Sebab-sebab timbulnya rasa gelisah
      Rasa gelisah pada seseorang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut:
1. Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia, diantaranya berani, sebab bagi yang beriman tidak ada yang l ebih kuat dari kekuatan Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.

2 Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki keyakinan dan keberanian.

Bentuk-bentuk kegelisahan
1. Keterasingan
Keterasingan mempunyai arti perihal yang berkenaan dengan ketersisihan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Sumber-sumber dari keterasingan:
~ Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
contoh: mencuri, angkuh, keras kepala,dll
~ Sikap rendah diri, merasa tidak berharga karena cacat fisik, pendidikan rendah dan sebagainya
2. Kesepian
Perasaan sepi singgah dihati manusia tergantung dari masalah yang menimpa jiwa orang yang mengalaminya. Orang yang mengasingkan diriny sehingga terjadi kesepian mungkin karena kesombonganya atau sikap rendah dirinya. Namun sebab utama orang kesepian adalah takut kehilangan hak hidup dan hak memilih nama baik, selain itu juga disebabkan oleh frustasi.
3. Ketidakpastian
Orang yang pikiranya terganggu tidak lagi berpikir secara jernih, teratur untuk logis mengambil kesimpulan, karena dalam pikiranya selalu menerima rangsangan lain yang baru, sehingga pikiranya kacau.

4. Kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam :
a. Kecemasan tentang kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakanya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda tertentu atau keadaan tertentu dilingkunganya.
b. Kecemasan neurotis(saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam 3bentuk:
~ Bentuk kecamasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada lingkungan yang kiranya cocok.
~ Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia)
~ Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba- tiba
c. Kecemasan moril
merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.

>Kematian
Kematian adalah suatu misteri. Banyak yang tidak tahu seperti apa dunia sesudah kematian. Tapi banyak juga yang percaya bahwa ada “kehidupan lain”setelah kematian. Banyak juga yang percaya bahwa kematian adalah akhir dari segalanya dan akhir dari eksistensi seseorang, dan setelah itu yang ada adalah ketiadaan. Banyak juga yang percaya bahwa kematian adalah awal dari suatu kehidupan baru dalam suatu bentuk siklus. Apapun kepercayaan yang dianut, tak ada seorang pun yang tahu seperti apa situasi dan kondisi sesudah kematian. Banyak yang mengandaikannya sebagai suatu kondisi “ketiadaan”, bahwa sebuah kematian adalah awal dari suatu ketiadaan, bertentangan dengan kelahiran yang dianggap sebagai awal dari suatu ketiadaan. Materialistik ? Memang benar, tetapi setidaknya itu yang sampai saat ini kita ketahui dengan “common sense” kita sebagai manusia. Dan sisanya adalah kepercayaan.

Bagi orang-orang tertentu, kematian haruslah dihadapi dengan suatu persiapan agar bisa memasuki suatu dunia lain dengan damai. Kematian, bagi mereka, adalah suatu istirahat terakhir dalam damai. Itulah mungkin di batu nisan orang yang telah mati dituliskan “Rest in Peace”, disingkat RIP. Bahwa kematian adalah suatu peristirahatan menuju kedamaian. Damai adalah kelanjutan dan padanan dari mati, karena kematian akan menuju kedamaian. Dan kedamaian adalah dambaan setiap orang, yang jika tidak ditemukan di dunia orang hidup, mungkin bisa ditemukan di “dunia” orang mati.

Orang yang telah mati juga dikatakan “telah meninggal dengan tenang”. Tentunya semua berkeyakinan, walaupun kadang tidak tahu karena bersifat sangat subyektif, bahwa orang yang akan mati “pasti” akan mati dengan tenang. Tidak pernah dikatakan “telah meninggal dengan terburu-buru” atau “telah meninggal dengan marah”, karena ketenangan adalah wajah suatu kematian. Dan walaupun orang yang mati telah mati dengan cara yang dan kondisi yang “tidak tenang”, tentunya mereka yang belum mati mengatakan hal yang lain : telah meninggal dengan tenang. Mungkin ada yang ditakutkan. Mungkin juga tidak siap untuk mati, dan mungkin juga berhubungan dengan kepercayaan.

Tetapi, saya yakin walaupun keyakinan saya ini mungkin juga pengambilan kesimpulan relalu dini, bahwa semua orang ingin kematian bisa dijalani melalui cara yang indah. Beradab dan bukan biadab, “terencana” dan bukan “di luar rencana”. Tentunya bagi orang yang akan mati, cara untuk mati itu sangat penting. Sekali lagi, agar dia bisa menghadapinya dengan tenang. Bagi orang lain juga penting. Tetapi yang ini punya banyak alasan. Ada dengan alasan emosi, keluarga, dan bahkan dengan alasan hak asasi manusia. Tetapi saya yakin, sekali lagi dengan penarikan kesimpulan dini yang sama, bahwa setiap orang didunia ini pasti ingin mati dengan indah, terhormat dan beradab. Caranya bisa berbeda-beda tiap orang. Juga kategori mati dengan cara yang tidak indah, tidak terhormat dan tidak beradab.

>Keyakinan
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka.
     Keyakinan / Kepercayaan itu sendiri berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Sebuah akal yang berfikir tentang pedoman yang di anut merupakan pemberian Allah yang kemudian di implementasikan di kehidupan nyata. Keyakinan / kepercayaan itu sendiri nantinya akan membentuk sebuah filsafat.
Contoh, pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.

>Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perrwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bisa disebut juga sebagai rasa tanggung jawab.Manusia merupakan makhluk ciptakan Tuhan, sebagai manusia kita wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian tersebut berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.

Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.

Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan,pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.


Macam-macam Pengorbanan/Pengabdian

Sebetulnya muculnya pengabdian karena adanya rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan sebagai Penciptanya terhadap diri sendiri, terhadap keluarga dan terhadap masyarakat. Oleh karena itu pengabdian pengabdian dibedakan antara lain :

1.      Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa
Yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan. Contoh: Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.

2.      Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan. Contoh: Seorang mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.

3.      Pengabdian kepada raja
yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh: Seorang gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.

 
4.      Pengabdian kepada negara
Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa. Contoh: Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.

  
5.      Pengabdian kepada harta
Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.

  
6.      Pengabdian kepada keluarga

Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.