> Cinta Kasih
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan
tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
★
Cinta Diri Sendiri
Secara alami
manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan
cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri
sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri
adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya
terpenuhi seimbang ini bernilai positif.
Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus
berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
★
Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada
sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak
manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada
sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan
berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi
dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang
mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu
disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia
sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
★
Cinta Erotis
Cinta yang erat
dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat
eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu
dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain
Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka
berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan.
Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal
pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa
ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin
timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak
mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan
badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
★
Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu
bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri
seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan
fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan
kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu
jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan
dorongan psikis.
★
Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak
cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat
perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk
cinta yang lain.
★
Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan
ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya.
>Keindahan
Keindahan berasal dari
kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda
yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil
seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng
gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah
(halaman, taman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Selain itu menurut
luasnya sudut pandang keindahan dapat dibedakan atas:
1. Keindahan dalam arti luas.
The Liang Gie menjelaskan bahwa keindahan dalam arti luas mengandung
pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum
yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang
baik dan juga menyenangkan.. Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :
- keindahan
seni
- keindahan
alam
- keindahan
moral
- keindahan
intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang
dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda – benda yang dapat diserap dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari
berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan
kata-kata.
>Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa
sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia
sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin
berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan
yang akan di hadapi manusia. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin
berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut. Namun peranan
individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali
bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.
Contoh penderitaan :
- Pemutusan
hak kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di
takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi
keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga
bagi keluarganya.
- Kehilangan
orang tua
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh
sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya
dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain
dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu
siap membantunya.
- Kemiskinan
Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun
miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian
orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti
itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak
bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugasmasing",tidak ada
komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata " makan ga makan
yang penting kumpul".
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
a) kota – kota besar
b) anak-anak muda usia
c) wanita
d) orang yang tidak beragama
e) orang yang terlalu mengejar materi
>Tanggung jawab
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti
juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau
pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh
atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui
pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Macam-macam Tanggung Jawab
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Manusia dituntut untuk memenuhi kewajibannya sendiri agar dapat
memecahkan masalah-masalahnya sendiri.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, anak-anak, dan orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarga, misalnya seorang ayah bertanggung jawab mencari nafkah untuk
keluarga.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Misalnya dalam suatu daerah, seseorang ikut serta dalam
susunan RT. Maka ia harus dapat menjaga amanah dari warga setempat.
d. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat
oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.Misalnya bila
melanggar aturan lalu lintas, maka harus berurusan dengan pihak polisi lalu
lintas.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung
terhadap Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum
Tuhan yang dituangkan dalam kitab suci. Sanksi dari pelanggaran hukum-hukum
Tuhan diberikan langsung oleh Tuhan.
>Harapan
Menurut kodratnya dalam
diri manusia terdapat 2 dorongan, yaitu dorongan kodrat serta dorongan
kebutuhan hidup. Terkait dengan kebutuhan manusia tersebut, Abraham Maslow
mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam atau disebut juga lima
harapan manusia, yaitu :
1) Harapan untuk memperoleh
kelangsungan hidup
2) Harapan untuk memperoleh
keamanan
3) Hak untuk mencintai dan
dicintai
4) Harapan diterima
lingkungan
5) Harapan memperoleh
perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat mau pun kebutuhan, manusia membutuhkan
orang lain.
>Keadilan
Pengertian Keadilan
Adalah kesimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Menurut Aristoteles keadilan
adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik
tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga dikatakan adil
adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan
dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Keadilan terletak pada
keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Dengan kata lain keadilan
adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap
orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Ciri-ciri nilai keadilan :
1. tidak memihak
2. sama hak
3. sah menurut hukum
4. layak dan wajar
5. benar secara moral
>Pandangan hidup
Pandangan Hidup merupakan
suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau
negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus
merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering
disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan
kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan
pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari
tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi,
mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi
orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal
mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat
negative.
Disinilah peranan
pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung
seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak
akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah,
hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan
selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun,
bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa
akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada
Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
- Kurangnya
penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
- Kurangnya
keyakinan pandangan hidupnya.
- Kurang
memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
- Kurang mampu
mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam
pandangan hidupnya.
- Atau sengaja
melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak
sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya
dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang
dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau
masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab
kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang
mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan
Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat
elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya
bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya
digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup
dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam
menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
>Kegelisahan
Takut atau gelisah
menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis
neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering
sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik
internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang
atau sesuatu yang dicintainya. Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering
disebut khauf yang artinya keadaan jiwa disaat manusia terancam.
Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1. Ketidakmampuan seorang
dalamenghadapi kenyataan hidup
2. Munculnya rasatakut tidak
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang
belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan
dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut
kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu
sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi
karena lingkungan dimana ia tinggal dan masyarakat sekitarnya.
Sebab-sebab timbulnya rasa gelisah
Rasa gelisah pada seseorang
dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut:
1. Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia, diantaranya berani,
sebab bagi yang beriman tidak ada yang l ebih kuat dari kekuatan Allah dan
tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.
2 Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut,
ancaman yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan
didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki
keyakinan dan keberanian.
Bentuk-bentuk kegelisahan
1. Keterasingan
Keterasingan mempunyai arti perihal yang berkenaan dengan ketersisihan
dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Sumber-sumber dari keterasingan:
~ Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
contoh: mencuri, angkuh, keras kepala,dll
~ Sikap rendah diri, merasa tidak berharga karena cacat fisik,
pendidikan rendah dan sebagainya
2. Kesepian
Perasaan sepi singgah dihati manusia tergantung dari masalah yang
menimpa jiwa orang yang mengalaminya. Orang yang mengasingkan diriny sehingga
terjadi kesepian mungkin karena kesombonganya atau sikap rendah dirinya. Namun
sebab utama orang kesepian adalah takut kehilangan hak hidup dan hak memilih
nama baik, selain itu juga disebabkan oleh frustasi.
3. Ketidakpastian
Orang yang pikiranya terganggu tidak lagi berpikir secara jernih,
teratur untuk logis mengambil kesimpulan, karena dalam pikiranya selalu
menerima rangsangan lain yang baru, sehingga pikiranya kacau.
4. Kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam :
a. Kecemasan tentang kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya
dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakanya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda tertentu
atau keadaan tertentu dilingkunganya.
b. Kecemasan neurotis(saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.Kecemasan
neurotis dapat dibedakan dalam 3bentuk:
~ Bentuk kecamasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya
dengan segera pada lingkungan yang kiranya cocok.
~ Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia)
~ Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-
tiba
c. Kecemasan moril
merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan
oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.
>Kematian
Kematian adalah suatu
misteri. Banyak yang tidak tahu seperti apa dunia sesudah kematian. Tapi banyak
juga yang percaya bahwa ada “kehidupan lain”setelah kematian. Banyak juga yang
percaya bahwa kematian adalah akhir dari segalanya dan akhir dari eksistensi
seseorang, dan setelah itu yang ada adalah ketiadaan. Banyak juga yang percaya
bahwa kematian adalah awal dari suatu kehidupan baru dalam suatu bentuk siklus.
Apapun kepercayaan yang dianut, tak ada seorang pun yang tahu seperti apa
situasi dan kondisi sesudah kematian. Banyak yang mengandaikannya sebagai suatu
kondisi “ketiadaan”, bahwa sebuah kematian adalah awal dari suatu ketiadaan,
bertentangan dengan kelahiran yang dianggap sebagai awal dari suatu ketiadaan.
Materialistik ? Memang benar, tetapi setidaknya itu yang sampai saat ini kita
ketahui dengan “common sense” kita sebagai manusia. Dan sisanya adalah
kepercayaan.
Bagi orang-orang
tertentu, kematian haruslah dihadapi dengan suatu persiapan agar bisa memasuki
suatu dunia lain dengan damai. Kematian, bagi mereka, adalah suatu istirahat
terakhir dalam damai. Itulah mungkin di batu nisan orang yang telah mati
dituliskan “Rest in Peace”, disingkat RIP. Bahwa kematian adalah suatu
peristirahatan menuju kedamaian. Damai adalah kelanjutan dan padanan dari mati,
karena kematian akan menuju kedamaian. Dan kedamaian adalah dambaan setiap
orang, yang jika tidak ditemukan di dunia orang hidup, mungkin bisa ditemukan
di “dunia” orang mati.
Orang yang telah mati
juga dikatakan “telah meninggal dengan tenang”. Tentunya semua berkeyakinan,
walaupun kadang tidak tahu karena bersifat sangat subyektif, bahwa orang yang
akan mati “pasti” akan mati dengan tenang. Tidak pernah dikatakan “telah
meninggal dengan terburu-buru” atau “telah meninggal dengan marah”, karena
ketenangan adalah wajah suatu kematian. Dan walaupun orang yang mati telah mati
dengan cara yang dan kondisi yang “tidak tenang”, tentunya mereka yang belum
mati mengatakan hal yang lain : telah meninggal dengan tenang. Mungkin ada yang
ditakutkan. Mungkin juga tidak siap untuk mati, dan mungkin juga berhubungan
dengan kepercayaan.
Tetapi, saya yakin walaupun
keyakinan saya ini mungkin juga pengambilan kesimpulan relalu dini, bahwa semua
orang ingin kematian bisa dijalani melalui cara yang indah. Beradab dan bukan
biadab, “terencana” dan bukan “di luar rencana”. Tentunya bagi orang yang akan
mati, cara untuk mati itu sangat penting. Sekali lagi, agar dia bisa
menghadapinya dengan tenang. Bagi orang lain juga penting. Tetapi yang ini
punya banyak alasan. Ada dengan alasan emosi, keluarga, dan bahkan dengan
alasan hak asasi manusia. Tetapi saya yakin, sekali lagi dengan penarikan
kesimpulan dini yang sama, bahwa setiap orang didunia ini pasti ingin mati
dengan indah, terhormat dan beradab. Caranya bisa berbeda-beda tiap orang. Juga
kategori mati dengan cara yang tidak indah, tidak terhormat dan tidak beradab.
>Keyakinan
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia
adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang
kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka.
Keyakinan / Kepercayaan itu
sendiri berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Sebuah akal yang berfikir
tentang pedoman yang di anut merupakan pemberian Allah yang kemudian di
implementasikan di kehidupan nyata. Keyakinan / kepercayaan itu sendiri
nantinya akan membentuk sebuah filsafat.
Contoh, pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan
pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
>Pengabdian
Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai
perrwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bisa disebut juga sebagai rasa tanggung
jawab.Manusia merupakan makhluk ciptakan Tuhan, sebagai manusia kita wajib
mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian tersebut berarti penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Pengorbanan berasal dari
kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti
pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan merupakan
akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran,
perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja
diperlukan.
Pengabdian lebih banyak
menunjuk kepada perbuatan sedangkan,pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada
pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu.
Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
Macam-macam Pengorbanan/Pengabdian
Sebetulnya muculnya pengabdian karena adanya rasa tanggung jawab, baik
terhadap Tuhan sebagai Penciptanya terhadap diri sendiri, terhadap keluarga dan
terhadap masyarakat. Oleh karena itu pengabdian pengabdian dibedakan antara
lain :
1. Pengabdian terhadap Tuhan
yang Maha Esa
Yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan
perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan. Contoh: Umat
Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat,
melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk
pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Pengabdian kepada
masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat,
sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian
juga pengorbanan. Contoh: Seorang mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha
memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa
imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.
3. Pengabdian kepada raja
yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena
dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh: Seorang
gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.
4. Pengabdian kepada negara
Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap
kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa. Contoh:
Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda
yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
5. Pengabdian kepada harta
Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya,
sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa
menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang
akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
6. Pengabdian kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan
terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar