Laman

Kamis, 07 November 2013

[Catatan] Pend. Pancasila

I. Landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila
   a. Landasan Historis
       18 - 08 - 1945 oleh PPKI
   b. Landasan Kultural
       Unsur budaya ada 7, salah satunya adalah Bahasa. Bahasa Indonesia di adaptasi dari bahasa melayu. 28 Oktober (Sumpah Pemuda) dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
   c. Landasan Yuridis (Peraturan Tertulis)
       - Eksekutif (Presiden) : Menjalankan per UUan
       - Legistatif (DPR)       : Membuat / merumuskan UU
       - Yudikatif (MA/MK) : Mengawasi
                                           Mengangkat hakim agung
                                           Menguji materi per UUan dan bertanggung jawab atas masalah pemilu
   d. Landasan Filosofis (Pemikiran)
       Pancasila sebagai dasar pemikiran bangsa

II. Tujuan Pendidikan Pancasila
     - Beragama
     - Beradab
     - Membela persatuan

Teori Arsitektur

Tahapan Perancangan Arsitektur (secara umum) :
1. PROGRAMMING (Pemrograman)
    Pengumpulan data dan informasi
2. PLANNING (Perencanaan)
    Pengelompokkan data berdasarkan kelompok standar untuk dicari pemecahan masalahnya.
3. DESIGN (Perancangan)
    Menyatukan hasil perencanaan menjadi sebuah kesatuan gambar

Perancangan Arsitektur berdasarkan Jasa Profesi Arsitek :
1. SCEMATIC DESIGN (Perancangan Skematik)
    - Arsitek melakukan pemrograman dan penelitian
    - Arsitek membuat usul - usul bersifat penjelajahan untuk mendapat lebih banyak informasi klien
2. DESIGN DEVELOPMENT (Pengembangan Rancangan)
    - Pemecahan masalah agar bangunan berfungsi dengan baik
    - Membuat skema terperinci secara menyeluruh
3. CONSTRUCTION DOCUMENT (Dokumen Konstruksi)
    - Persiapan ke arah konstruksi


Source : Dharma, Agus, Teori Arsitektur 3, Penerbit Gunadarma

KAYU

     Kayu adalah bahan bangunan yang selain banyak digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan dan alat - alat rumah tangga, juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lainnya. Jenis kayu yang banyak diperdagangkan, dibagi atas beberapa kelas yang diantaranya adalah :

- KELAS I, untuk konstruksi berat, tidak terlindung, terkena tanah lembab.
  Contoh : Kayu jati, sonokeling, belian.
- KELAS II, untuk konstruksi berat, tidak terlindung, tidak terkena tanah lembab (biasa digunakan untuk kusen).
  Contoh : Kayu rosamala, merawan.
- KELAS III, untuk konstruksi berat yang terlindung.
  Contoh : Kayu kamper, keruwing, jamuju, mahoni.
- KELAS IV, untuk konstruksi ringan yang terlindung (di dalam rumah), misalnya furniture.
  Contoh : Kayu meranti, suren, nangka.
- KELAS V, untuk konstruksi ringan bersifat sementara / darurat, jenis kayu ini yang paling jelek. Misalnya untuk peti kemas.
  Contoh : Kayu - kayu lunak dengan kekuatan dibawah kayu KELAS IV.

Berikut merupakan beberapa jenis cacat kayu :
1. Mata kayu (lubang hitam di batang kayu). Semakin besar cabang kayu semakin mengurangi kekuatan kayu
2. Retak / pecah
3. Lubang serangga akibat semut / rayap
4. Water mark
5. Jamur, menyebabkan kayu rapuh (biasanya pada kayu pinus, karet) warna berubah.
6. Pecah busur dan pecah gelang, menyebabkan kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser kayu menurun.
7. Lubang gerak dan lubang cacing laut. Pada umumnya menyerang kayu yang baru ditebang dan pada kayu yang masih tegak berdiri.

Keuntungan pemakaian kayu pada bangunan:
~ Mudah didapat, relatif murah dibanding bahan bangunan lain
~ Mudah dikerjakan tanpa alat berat / khusus
~ Bentuk indah alami, sehingga serat - seratnya sering diekspose
~ Merupakan isolasi panas
~ Isolasi listrik, tidak menghantarkan listrik
~ Tahan zat kimia
~ Ringan
~ Dapat didaur ulang
~ Serbaguna dapat digunakan dikeseluruhan bangunan

Meskipun memliki banyak keuntungan, namun penggunaan bahan bangunan kayu juga memiliki beberapa kerugian :
~ Mudah terbakar
~ Kekuatan dan keawetan kayu tergantung jenis dan umur pohon
~ Cepat rusak karena pengaruh alam
~ Dapat dimakan rayap / kumbang
~ Dapat berubah bentuk, memuai dan menyusut tergantung kadar air
~ Kekuatan kayu tidak seragam

Berikut cara pengawetan pada kayu :
- Dengan sistem pengeringan (dioven / dijemur)
- Dimeni / lapis menahan kekuatan, anti rayap

Balok

   Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen - elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom - kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom - kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan kolom yang bersifat kaku dan tidak mudah berubah bentuk. Pola gaya yang tidak seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau refleksi yang harus ditahan oleh kekuatan internal material.

Beberapa jenis balok antara lain :
> Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung - ujungnya, dengan satu ujung bebas beritasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi, pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
> Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap.
> Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom tumpuannya.
> Balok dengan ujung - ujung tetap (dikaitkan kuat) menahan translasi dan rotasi 
> Bentangan teruspensi adalah balok sederhana yang dipotong oleh teritisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol
> Balok kontinu memanjang secara menerus dengan panjang dan beban yang sama

Selain itu balok juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu :
- Balok Kayu 
     Balok kayu menopang papan atau dek struktural. Balok dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.

- Balok Baja
     Balok baja menopang dek baja atau papan benton pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk (grider), kolom, atau dinding penopang beban

- Balok Beton
     Balok beton yang dicor ditempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya