KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan". Tugas makalah ini dibuat guna
untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar pada Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Jakarta, 7 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG.................................................................. iii
B.RUMUSAN
MASALAH............................................................... iii
C.
TUJUAN....................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK................................................. 1
2. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN.................................... 13
3. KEBUDAYAAN BARAT............................................................
15
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN............................................................................ v
B. SARAN......................................................................................... vi
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................... vii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk yang makin
cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan
aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahnya sistem mata pencaharian hidup
dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia
mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan dan
mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah
terungkap paad perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat
rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat dari kebudayaan ini telah
mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehubungan
dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan
penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata akibat
perkembangan kebudayaan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menuliskan penduduk dunia dengan
menggunakan tabel ?
2. Bagaimana cara menuliskan penggandaan penduduk dunia
dengan menggunakan tabel?
3. Apa saja faktor-faktor demografi yang mempengaruhi
pertambahan penduduk ?
4. Bagaimana cara menuliskan rumus tingkat kematian yang
kasar ?
5. Bagaimana cara menuliskan angka kematian ?
6. Apa yang dimaksud migrasi ?
7. Apa saja macam-macam migrasi, proses migrasi, dan akibat
migrasi ?
8. Apa saja jenis struktur penduduk ?
9. Bagaimana bentuk piramida penduduk stationer, muda, tua ?
10. Apa yang dimaksud rasio ketergantungan ?
11. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di
Indonesia ?
12. Bagaimana sejarah kebudayaan Hindu, Budha dan Islam ?
13. Bagaimana sejarah kebudayaan barat ?
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui penulisan penduduk dunia dengan
menggunakan tabel
2. Untuk mengetahui penulisan penggandaan penduduk dunia
dengan menggunakan tabel
3. Untuk mengetahui faktor-faktor demografi yang
mempengaruhi pertambahan penduduk
4. Untuk mengetahui penulisan rumus tingkat kematian yang
kasar
5. Untuk mengetahui penulisan angka kelahiran
6. Untuk mengetahui pengertian migrasi
7. Untuk mengetahui macam-macam migrasi, proses migrasi dan
akibat migrasi
8. Untuk mengetahui jenis-jenis struktur penduduk
9. Untuk mengetahui bentuk piramida penduduk stationer,
muda, tua
10. Untuk mengetahui pengertian rasio ketergantungan
11. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
di Indonesia
12. Untuk mengetahui kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
13. Untuk mengetahui kebudayaan barat
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan Penduduk Dunia dengan Menggunakan Tabel
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
adalah masalah ekonomi. Maksud dari masalah ekonomi ialah terbatasnya lapangan
kerja yang ada di lingkungan masyarakat sekitar, diantaranya ialah meningkatnya
angka pengangguran, meningkatnya angka kemiskinan, anak-anak putus sekolah,
serta kejahatan timbul dimana-mana.
Berikut
adalah data tabel jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830-2006, diantaranya:
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Perkembangan per tahun
|
1830
|
1 Milyard
|
-
|
1930
|
2 Milyard
|
1 %
|
1960
|
3 Milyard
|
1,7 %
|
1975
|
4 Milyard
|
2,2 %
|
1987
|
5 Milyard
|
2 %
|
1996
|
6 Milyard
|
2 %
|
2006
|
7 Milyard
|
2 %
|
Sumber
: Iskandar N , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
Penggandaan
Penduduk Dunia dengan Menggunakan Tabel
Waktu
penggandaan adalah periode waktu yang diperlukan untuk kuantitas untuk ganda
dalam ukuran atau nilai. Hal ini diterapkan untuk pertumbuhan penduduk,
inflasi, ekstraksi sumberdaya, konsumsi barang, bunga majemuk, volume tumor
ganas, dan banyak hal lainnya yang cenderung tumbuh dari waktu ke waktu. Ketika
laju pertumbuhan relatif (bukan laju pertumbuhan absolut) adalah konstan,
kuantitas mengalami pertumbuhan eksponensial dan memiliki waktu yang konstan
penggandaan atau periode yang dapat dihitung langsung dari laju pertumbuhan.
Kali ini dapat diturunkan dengan membagi logaritma alami 2 oleh eksponen
pertumbuhan, atau didekati dengan membagi 70 dengan laju pertumbuhan persentase
(lebih kasar tapi secara keseluruhan, membagi 72: lihat aturan 72). Waktu
penggandaan adalah satuan karakteristik (unit alami skala) untuk persamaan
pertumbuhan eksponensial, dan bercakap-cakap untuk peluruhan eksponensial
adalah setengah kehidupan. Menggunakan interpolasi
linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat
atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak
yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan
masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya,
pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa
akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Berikut
adalah data tabel penggandaan penduduk dengan waktu yang singkat :
Tahun Penggandaan
|
Perkiraan Penduduk Dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 Juta
|
-
|
1650 Tahun
|
500 Juta
|
1500
|
1830 Tahun
|
1 Milyard
|
180
|
1930 Tahun
|
2 Milyard
|
100
|
1975 Tahun
|
4 Milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich,
Paul, R, et al, HumanEcology W.H. Freeman and Co San Fransisco
Proses penggandaan penduduk dunia
membutuhkan waktu sekitar 35 tahun. Pertambahan penduduk di suatu daerah
pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor demografi, diantaranya :
- Kematian (Mortalitas)
Kematian
adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan
faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung
kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat
kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
- Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran
bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kelahiran
Angka kelahiran
yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000
penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
·
Angka
Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
CBR = B/P x K
Ket :
CBR
= Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
K = Bilangan konstan 1000
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
K = Bilangan konstan 1000
Angka kelahiran
ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan
umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
·
Angka
kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat ASFR
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
Ket :
ASFRx = Angka kematian
menurut kelompok umur x
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
X
= Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti
15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang
paling banyak terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun
adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan
untuk dapat melahirkan anak.
3.
Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain
dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat
pada sekitar wilayah satu negara saja. Berdasarkan
suatu letak dan juga keamanan individual imigrasi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
• Migrasi Internasional
Migrasi
internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari satu Negara ke Negara lain
anatar Negara migrasi internasional terdiri atas berikut ini:
1. Imigrasi adalah datangnya pendudukan dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap atau ada sebuah pekerjaan yang memaksakan menetap dinegara itu orang yang telah melakukan suatu imigrasi banyak yang menyebutkan dengan nama imigran
2. Emigrasi adlah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain
3. Remigrasi adalah kembalinya imigran ke Negara asalnya
1. Imigrasi adalah datangnya pendudukan dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap atau ada sebuah pekerjaan yang memaksakan menetap dinegara itu orang yang telah melakukan suatu imigrasi banyak yang menyebutkan dengan nama imigran
2. Emigrasi adlah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain
3. Remigrasi adalah kembalinya imigran ke Negara asalnya
• Migrasi Nasional atau Internal
Migrasi nasional
atau internal adalah nasional perpindahan penduduk didalam satu Negara, migrasi
ini terdiri dari atas beberapa jenis yaitu :
1. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap
2. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang jarang penduduknya
3. Fultralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan meneta
1. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap
2. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang jarang penduduknya
3. Fultralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan meneta
Proses Migrasi
Proses Migrasi Penduduk dari Asal
ke Daerah Tujuan :
1. Dalam
memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat
dengan daerah asal
2. Kurangnya
kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan
merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
3.
Informasi yang positif
dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi
yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4.
Informasi yang negatif
yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5.
Makin besar pengaruh
daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang
tersebut
6.
Makin tinggi pendapatan
seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
7.
Seseorang akan memilih
daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah
tersebut
8.
Migrasi masih akan
terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
9.
Orang yang berumur muda
dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang
sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
10.
Makin tinggi pendidikan
seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Akibat Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang
muncul dari migrasi :
·
Akan terjadi pertikaian
didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang
bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham,
adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
·
Rawan terjadi bencana
alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal,
maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga
untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan
juga wabah penyakit.
·
Kesehatan menjadi harga
yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang
dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan
polusi pun dimana-mana.
·
Area pemakanan yang
berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan
fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
·
Lahan pekerjaan yang
sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari
uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang
bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
Migrasi penduduk baik internal atau
nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak
positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
|
b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
|
|
c. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
|
|
|
d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
|
|
Struktur
Penduduk
Komposisi
penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan
memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk
tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya
dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar
tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.
Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi
penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih
besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara –
negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
- Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan
keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini
terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan
Skandinavia.
- Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat
kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar,
maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida
penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
Bentuk-Bentuk Piramida
Jenis-jenis
piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda
(ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua
(konstruktif) :
Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Suatu wilayah yang memiliki angka
kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini
mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian
besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara
yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India
Piramida
Penduduk Stasioner.
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Piramida Penduduk Tua (Constructive).
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran
yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga
dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok
umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika
Serikat.
Rasio
Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat
menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan
Tua :
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan (dependency
ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency
ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi.
2.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
·
Zaman Batu Tua
(Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi
kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
·
Zaman Batu Muda
(Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri – ciri zaman
batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke
Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi
dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu
yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
·
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau
Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.
Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa.
Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
3. KEBUDAYAAN
BARAT
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya
budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk
ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan
dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan
memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang
timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan
lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu
diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak
menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin hari menunjukkan
perkembangan yang pesat telah melahirkan berbagai macam persoalan di Negara
ini. Perkembangan penduduk Indonesia ternyata memunculkan banyak konflik,
dimana pangkal dari persoalan itu adalah kuantitas yang terus bertambah yang
tidak diikuti oleh sumber daya manusia yang mendukung. Hal ini menyangkut aspek
ekonomi politik sosial bahkan budaya.
Dampak yang terjadi dengan
pertumbuhan penduduk yang pesat, yakni akan menimbulkan banyak kriminalitas seperti yang terjadi belakangan ini. Menurut Pakar Sosiologi Universitas
Airlangga, Bagong Suyanto, bahwa kriminalitas yang terjadi belakangan ini lebih
di picu oleh dendam pribadi yang di latar belakangi oleh faktor ekonomi, yang
kemudian berkesimpulan bahwa penyebab terjadinya semua itu adalah karena masyarakat kita telah
kehilangan struktur yang biasanya di jadikan tempat menyelesaikan masalah
seperti: Tetua, Tokoh Masyarakat ataupun Ketua Suku.
Namun demikian pertumbuhan penduduk
yang tinggi bisa di manfaatkan untuk membangun
Negara, karena pada dasarnya segala bentuk organisasi membutuhkan kuantitas
untuk membuat suatu perubahan, lebih-lebih dalam ketatanegaraan. Yang terpenting
saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas untuk
selalu dalam satu tatanan dan terformat dengan baik, sehingga dengan demikian
segala macam konflik yang terjadi yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk
akan bisa di hentikan atau paling tidak bisa di minimalisir.
B.
SARAN
-
Seperti
yang telah disinggung sebelumnya bahwa sebaiknya kita dapat menyeimbangkan
antara kuantitas dan kualitas, maksudnya pertambahan penduduk yang pesat harus
dibarengi dengan sumber daya manusia yang mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar