Laman

Selasa, 28 Januari 2014

[Pendapat] Arsitektur Berwawasan Lingkungan, Prinsip - Prinsip Ilmu Ekologi dalam Perancangan, dan Bangunan Hemat Energi

     Pada postingan kali ini, saya akan membahas tentang kesimpulan maupun keterkaitan antara judul - judul diatas. 

  Yang pertama ada Arsitektur Berwawasan Lingkungan, merupakan pembangunan berwawasan lingkungan yang memanfaatkan segala potensi yang ada disekitar lingkungan tersebut, namun masih dalam batasan yang juga memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak rusak dan tetap terjaga keseimbangannya. 

Tujuannya adalah agar menyadarkan para arsitek untuk mulai memikirkan perancangan dan perencanaan yang ramah lingkungan, hemat sumber daya dan energi, serta memiliki keseimbangan dan keterikatan dengan lingkungan sekitarnya.

     Yang kedua adalah Prinsip - Prinsip Ilmu Ekologi, merupakan prinsip - prinsip yang terkandung dalam ekologi yang akan menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup. Adapun prinsip - prinsip ekologi tersebut adalah Fluctuation, Stratification, dan Interdependence (saling ketergantungan).

Pada perkembangannya ekologi arsitektur disebut juga dengan green architecture bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari hasil arsitektur dan lingkungannya yang meliputi unsur bumi, udara, air, dan energi yang perlu dilestarikan.

   Dan yang terakhir yaitu Bangunan Hemat Energi, yang merupakan bangunan yang meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik. untuk di Indonesia sendiri masih sangat sedikit bangunan yang bersifat hemat energi. 

Untuk contoh bangunan yang ada di Indonesia diantaranya ialah:
1. Kampung Naga

      Terdapat di Tasikmalaya. Dengan beratapkan ijuk serta struktur dari bambu, bangunan ini tetap berdiri tegak tanpa terjadi kerusakan apapun saat terjadi gempa bumi tahun 2009 lalu.

2. New Media Tower UMN

       Terdapat di Jl. Scientia Boulevard, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten. Gedung tersebut di rancang dengan memanfaatkan udara alami semaksimal mungkin. Serta memaksimalkan konservasi air dengan mendaur ulang air limbah untuk digunakan kembali.

Dari ketiga materi di atas kita dapat menyimpulkan bahwa, kita sebagai calon arsitek muda haruslah lebih memperhatikan lingkungan sekitar serta dampak yang akan terjadi saat pembangunan dilakukan. Keseimbangan lingkungan harus tetap terjadi agar tidak terjadi bencana yang bukan hanya merugikan satu dua orang, bahkan bumi kita. Oleh karena itu, kita harus pintar - pintar memanfaatkan sumber daya alam maupun lingkungan disekitar kita untuk kebaikan kita bersama.