Laman

Selasa, 31 Desember 2013

Bangunan Hemat Energi

Bangunan hemat energi merupakan bangunan yang meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik. Atau bisa dibilang sebisa mungkin memaksimalkan energi alam di sekitar lokasi bangunan.

Untuk di Indonesia sendiri bangunan hemat energi masih sangat sedikit. Mengingat di Indonesia biaya listrik masih terbilang murah atau tidak begitu mahal. Berikut beberapa contoh bangunan henat energi yang sudah ada di Indonesia:

1.    Kampung Naga


Terletak di Tasikmalaya, bangunan ini dijadikan percontohan sertifikasi desain arsitektur bangunan hijau dan hemat energi Indonesia oleh Green Building Council of Indonesia (GBCI).  
Rumah rumah ini beratapkan ijuk dengan struktur bangunan dari bambu. Desain arsitektur dan interiornya tertata rapi dan apik sehingga udara dan cahaya tersirkulasi dengan baik. Hal itu membuat masyarakatnya tidak lagi membutuhkan penerangan listrik. Selain hemat energi, bangunan di Kampung Naga ini juga tahan gempa besar. Terbukti saat terjadi gempa Tasikmalaya pada tahun 2009 lalu, semua bangunan masih berdiri tegak tanpa rusak sedikitpun.


2.    New Media Tower Universitas Multimedia Nusantara

Gedung yang berlokasi dia Jl. Scientia Boulevard, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten tersebut mendapat penghargaan dalam ajang Penghargaan Efisiensi Energi Nasional atau yang disingkat PEEN yang diberikan oleh Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo dan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana.  
Gedung Neew Media Tower tersebut dirancang sebagai gedung hemat energi dengan menerapkan berbagai teknologi yang memungkinkan untuk melakukan penghematan energi dengan memanfaatkan udara alami semaksimal mungkin tanpa mengurangi kenyamanan. Misalnya dengan penggunaan teknologi double skin yang terbuat dari plat alumunium berlubang, memungkinkan untuk mengontrol intensitas cahaya dan panas yang masuk kedalam ruangan sehingga ruangan cukup dingin dan terang. Sehingga mengurangi pemakaian AC. Lubang lubang tadi juga berfungsi untuk sirkulasi udara. Selain itu, gedung tersebut juga memaksimalkan konservasi air dengan mendaur ulang air limbah untuk digunakan kembali dan menangkap air hujan sehingga tidak terbuang.


Sources :